Semakin banyaknya waria merupakan latar belakang mengapa permasalahan ini diangkat. Dengan keberadaannya waria menimbulkan kontroversi pendapat di kalangan masyarakat. Sebagian masyarakat menganggap bahwa keberaadaan waria merupakan suatu hal yang mengganggu, namun masih ada juga yang membutuhkan keberadaan mereka.
Faktor penyebab mereka memilih jalan sebagai seorang waria diantaranya yaitu, yang pertama karena mereka mengalami krisis identitas, hal ini disebabkan karena tidak adanya tujuan hidup atau pegangan hidup sehingga apa yang ia lihat, itulah yang mereka tiru. Yang kedua,faktor lingkungan, misalnya ada seorang anak laki-laki yang dalam kehidupannya kebanyakan berinteraksi dengan anak perempuan, entah itu ibunya/kakak/teman sepermainan. Karena begitu seringnya berinteraksi dengan anak perempuan dan ia pun merasa nyaman maka ia akan mencoba dan melakukan apa yang biasa dilakukan anak perempuan. Ketiga, karena kurangnya perhatian keluarga, karena kurangnya perhatian mereka akan melakukan apa saja yang menurut mereka bisa membuat dirinya nyaman, salah satunya menjadi seorang waria. Tipisnya kadar keimanan seseorang merupakan faktor yang keempat, dengan tipisnya kadar keimanan seseorang akan membuat seseorang begitu mudahnya melanggar apa yang sudah dikodratkan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Yang kelima yaitu faktor Ekonomi,terkadang untuk sebagian orang yang kesulitan ekonomi, menjadi sesorang warialah salah satu jalanyang mereka pilih untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Dalam kehidupan, sebagian besar orang menganggap bahwa kehidupan waria adalah identik dengan kehidupan malam. Namun dalam kenyataannya kehidupan malam tersebut tidak selalu berujung pada hal-hal yang bersifat negatif. Mereka membentuk suatu komunitas untuk mengekspresikan diri,agar mereka mendapat tempat di kehidupan masyarakat umum. Para waria didalam masyarakat, kebanyakan dari mereka dikucilkan dalam interaksi ruang sosial. Karena mereka dianggap aneh oleh masyarakat. Selain itu waria sering dijadikan eksploitasi media massa besar-besaran, yaitu sebagai bahan lelucon karena tingkah laku para waria tersebut. Waria juga sering menjadi objek kejahatan sosial, karena waria memiliki watak atau sifat yang sensitif sehingga mereka tampak lemah.
Walaupun demikian waria memiliki cara untuk memprtahankan diri,diantaranya yaitu membentuk komunitas , dengan begitu mereka dapat menghimpun kekuatan. Yang kedua, bertarung atau berkelahi hal ini sering terjadi bila ada orang baru yang memasuki komunitas waria tersebut sehingga perkelahianlah salah satu cara untuk menunjukkan siapa yang paling hebat. Ketiga mereka mengasingkan diri ke kota besar, karena didaerah kecil mereka kesulitan untuk mencari kelompoknya. Yang terakhir mereka memperkuat mentalnya sehingga bila mereka memperoleh cemo’ohan dari orang lain mereka tidak begitu mudah terpuruk dalam kesedihan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar