GUNG HO”

Hunt pun mulai mencari pekerjaan lain karena sudah putus asa dengan usahanya bernegosiasi dengan investor jepang.akhirnya pada suatu saat, walikota Hadleyville memberitahu kabar kepada Hunt bahwa pihak Assan Motor tertarik dengan prresentasi dari Hunt dan ingin berinvestasi di Hadleyville. Maka datanglah perwakilan dari pihak Assan Motor yang di ketuai Kitahara Kozihiro yang telah ditunjuk dan dipercaya untuk menjalankan investasi di kota Hadleyville untuk menghidupkan kembali pabrik mobil yang diberi nama Assan Motor Company. Setelah tiba di bandara maka para eksekutif tersebut disambut dengan hangat dan meriah oleh masyarakat kota Hadleyville dan juga walikotanya. Hunt baru menyadari kalau ia pernah bertemu dengan Kozihiro di Jepang sebelumnya di tempat pelatihan manajemen eksekutif-eksekutif yang dinilai gagal dalam menjalankan kewajiban perusahaan. Memang pada saat itu Kozihiro sedang menjalani masa orientasi untuk pelatihan kepemimpinan meneger.
Setelah memasuki pabrik maka Kozihiro mulai bernegosiasi dengan seorang perwakilan yang telah ditunjuk oleh para pekerja yaitu Hunt Stevenson. Pihak dari Kozihiro memberikan suatu peraturan buruh yaitu tentang persyaratan kerja dan memberikan persyaratan upah 8 dolar 75 sen per jam. Namun para pekerja melalui Hunt Stevenson menolak persyaratan tersebut, karena sebelumnya upah yang mereka terima adalah 11 dolar 50 sen per jam. Hunt pun mulai melakukan negosiasi denagn pihak Assan Motor. Hunt Stevenson meminta agar memberikan upah sesuai dengan bayaran di pabriknya terdahulu.Denagn penuh perjuangan akhirnya kesepakatannya tetap mengacu pada persyaratan dari pihak jepang. Dan hal itu juga menjadi kesepakatan juga dengan para pekerja. Selain negosiasi yang dilakukan pada saat pertemuan pertama, banyak hal yang dinegosiasikan apalagi setelah produksi di Assan Motor berjalan. Para pekerja mulai bekerja tetapi di satu sisi banyak terjadi kesalahan yang dilakukan oleh para pekerja yang diawasi oleh pengawas produksi dari jepang. Banyak konflik persoalan internal yang timbul karena perbedaan budaya antara budaya Amerika dan budaya Jepang dalam hal penerapan sistem kerja. Pihak manajemen Jepang menginginkan semua pekerja bersifat loyal kepada perusahaan. Namun loyalitas yang dimaksud adalah loyalitas tinggi hingga sulit untuk diterima oleh para pekerja Amerika tak terkecuali oleh Hunt Stevenson sendiri.
Sutau hari Hunt menemui Kozihiro dan mengajak pihak manajemen perusahaan untuk ikut bermain softball dengan alasan untuk lebih mengakrabkan rasa kebersamaan diantara karyawan dengan pihak manajemen. Pada pagi harinya datanglah semua pihak manajemen dari Jepang untuk bermain softball. Para pekerja meremehkan pihak jepang tidak akan mapu mengalahkan mereka namun pada akhirnya para pekerja kewalahan dan berusaha untuk memenangkannya. Melalui usaha keras mereka berhasil memenangkannya tetapi ada kejadian yang sangat disayangkan oleh pihak Jepang yang telah dilakukan oleh salah seorang pekerja. Pekerja tersebut menabrak dan menjatuhkan Saito (salah seorang manajemen dari pihak Jepang dan juga keponakan dari direktur utama Assan Motor). Akibat kejadian tersebut maka keesokan paginya Saito mendatangi pekerja tersebut dan memindah tugaskan pekerja ke bagian cleaning service namun dengan gaji yang sama.
Pada suatu malam Hunt diundang makan malam oleh Kozihiro di rumahnya untuk membicarakan masalah perusahaan. Hunt ditemani oleh kekasihnya. Pada saat akan ganti menu hidangan penutup, pawa wanita Jepang langsung meninggalkan meja makan karena dalam tradisi Jepang wanita tidak boleh mendengarkan pembicaraan masalah bisnis. Namun kekasih Hunt tidak meninggalkan dan tetap berada di meja makan namun Hunt menyuruhnya meninggalkan meja makan dengan kasar sehingga kekasihnya marah dan pergi. Hunt mencoba bernegosiasi dengan Kozihiro mengenai penerapan sistem kerja yang diterapkan oleh pihak Jepang yang dinilai terlalu berat oleh para pekerja. Karena tidak menyetujui usulan Hunt yang dinilai terlalu lambat dalam bekerja dan terkesan tidak konsisten maka Kozihiro memecatnya. Hunt kaget seketika itu dan mencoba meyakinkan Kozihiro agar tidak memecatnya karena ia adalah satu-satunya penghubung antara pihak manajemen perusahaan dengan para pekerja. Akhirnya Hunt tidak jadi dipecat dan tetap dapat bekerja.

Hunt pun mulai berorasi kembali dihadapan para pekerja dan mencoba negosiasi dengan mereka. Walaupun dengan proses negosiasi yang cukup susah tetapi para pekerja akhirnya menyetujuinya dengan produksi 13000 unit dan gaji naik. Pada mulanya Hunt berpikir dan akhirnya menetujuinya tetapi ia mengatakan prioritas utama produksi adalah 15000 unit dan gaji 11 dolar 50 sen per jamnya dan gajinya akan dinaikkan lagi. Di juga berbohong pada para pekerja jika memproduksi 13000 unit pun gaji tetap naik. Pada mulanya para pekerja bersemangat untuk memproduksi mobil. Namun masalah mulai timbul saat memulai produksi tersebut. Untuk melakukannya mereka bekerja dari pagi hingga malam hari. Ada juga anak isterinya yang menjenguk ke pabrik. Para pekerja pun banyak yang mulai komplain dengan hal tersebut. Karena itu Hunt mengajak Kozihiro untuk berbaik hati dan mau memenuhi tuntutan standar pekerjaan di Amerika Serikat. Ternyata dilain sisi Kozihiro juga mengalami masalah yang serius karena karirnya juga bagai telur diujung tanduk. Ia tidak mau kembali ke pusat penggojlokan lagi karena beratnya siksaan yang dialami olehnya. Hunt berkata pada Kozihiro kalau ia telah berbohong kepada para pekerja bahwa bila para pekerja sanggup memproduksi 13000 unit mobil maka gaji mereka akan dinaikkan. Lambat hari akhirnya para pekerja mengetahuinya dan berusaha mengadakan rapat serikat pekerja. Saito mengetahui rencana para pekerja dan memberitahu direktur utama. Tentu saja direktur utama merasa geram dengan tindakan para pekerja yang ingin mengadakan rapat serikat pekerja. Direktur utama Sakamoto tiba di Hadleyville dan langsung mendatangi rumah Kozihiro dan menanyakan kinerjanya selama menjalankan perusahaan di Hadleyville.
Karena beratnya beban yang dialami oleh Kozihiro maka ia melampiaskannya dengan berteriak-teriak di sepanjang jalan dan berjalan menuju sungai dan menceburkan dirinya ke sungai. Hunt yng kebetulan lewat mengetahui hal tersebut dan mencoba menolong Kozihiro agar tidak bunuh diri padahal Kozihiro sendiri tidak ingin bunuh diri hanya melampiaskan kemarahannya dengan membenamkan wajahnya ke sungai. Mereka berdua pun mulai berbincang-bincang dan mencoba mencari jalan keluar. Akhirnya disepakati kalau mereka berdua akan menyelesaikan sisa target mobil yang belum diproduksi.
Pada mulanya para pekerja tidak mau bekerja, lalu datanglah Hunt dan Kozihiro yang masuk kerja dan menyelesaikan sisa target mobil. Mereka hanya bekerja berdua saja lalu dua karyawan dari Amerika ikut membantul. Seseorang dari pekerja mengatakan pada pekerja lainnya kalau sebenarnya Hunt ingin membantu dan menghidupkan kembali perekonomian kota Hadleyville. Setelah itu para pekerja lainnya mengikutinya dan ikut bekerja menyelesaikan sisa target mobil. Pekerja dari Jepang pun ikut membantu. Namun direktur utama keburu sudah datang di pabrik dan mulai melakukan penghitungan. Ternyata mobil yang ada di areal luar pabrik belum lengkap dan masih kurang 6 mobil. Direktur menilai Kozihiro gagal dalam tugasnya namun Kozihiro mengatakan kalau di dalam pabrik juga masih terdapat mobil. Lalu direktur utama masuk ke dalam pabrik dan melakukan penghitungan. Hunt yang sebelumnya bekerja dengan para pekerjanya dengan keadaan resah dan mencoba menghemat waktu dengan tidak memasang baut roda secara lengkap dan tidak memasang mesin. Sakamoto mulai melihat kondisi mobil dan pada saat itu beliau kaget setelah mengetahui isinya bukan mesin mobil tetapi seorang pekerja. Ia menganggap mereka semua gagal. Sebelum
direktur utama pergi Hunt memberkan kunci mobilnya pada direktur utama dan ia membeli mobil baru dari Assan Motor karena mobilnya adalah produksi terdahulu dari pabrik tersebut. Ia memilih membeli mobil baru karena ia merasa mobil tersebut adalah merupakan suatu simbol jalinan kerjasama antara para pekerja Hadleyville dengan para karyawan dari Jepang. Denagn penuh percaya diri Hunt menghidupkan mobil yang dibelinya. Tanpa selang waktu satu persatu onderdil pada mobil itu lepas. Dan itu membuat Sakamoto tersenyum. Melihat kekonyolan yang dilakukan Hunt, direktur utama menganggap mereka semua telah berhasil memenuhi target. Dan pada akhirnya Saito ia pindah tugaskan jabatannya ke cleaning service. Karna sebelumnya saito sempat menghina direktur utama

S.W.O.T karakter Tim Amerika:















S.W.O.T karakter Tim Jepang:














S.W.O.T karakter Tim Cross Culture













Krisis apa saja yang dialami seluruh Tim??? Cara mengatasinya???
Krisis kepercayaan satu sama lain sehingga hal tersebut dapat mengakibatkan rusaknya sebuah tim yang awalnya solid dan menjunjung tinggi keloyalitasan oleh karna itu dibutuhkan sebuah solusi yang tepat, yaitu mereka harus labih sering mengadakan perkumpulan dan share bersama sehingga dapat terjalin rasa keterbukaan satu sama lain, dan juga dibutuhkan sorang pembicara yang baik sehingga dapat mengobarkan semangat para anggota tim yang sempat turun karena perbedaan pendapat tersebut.
Bagaimana cara Hunt Stevenson sebagai supervisor mengatasi krisis tersebut???
Sebagai seorang tokoh yang sangat berpengaruh. Hunt menjadi seorang Public speaking yang baik, sehingga para anggota tim nya mau menyelesaikan segala permasalahan yang mereka hadapi.salah satu caranya ialah ia menceritakan pengalamnya dalam sebuah pertadingan softball sehingga para anggota timnya mau berusaha hingga dititik terakhir dan melihat hasil seluruh kerja keras yang ada.

Dapat mengobarkan kembali semangat berjuang bagi anggota tim lainnya, menjadi sebuah tim yang solid dan mau merubah segalanya yag terpuruk menjadi lebih baik.

Satu kesalahan besar dari Hunt adalah ketidakjujurannya kepada anggota tim lainnya sehingga permasalahan yang ada semakin terasa lebih berat, hal ini dilakukannya demi mengobarkan kembali semangat para pekerja lainnya.
Jika menjadi Hunt Stevenson, apa yang anda lakukan ketika menerima tantangan memproduksi 15.000 mobil??
Jika saya berada diposisi Hunt Stevenson saya akan Tetap mempertahankan kemampuannya dalam berorasi dan membakar semangat para pekerja lainnya sehingga para pekerja tersebut tidak patah arang dengan kenyataan yang akan mereka hadapi, tetapi harus tetap menjunjung nilai kejujuran agar tantangan tersebut tidak menjadi sebuah permasalahan yang berarti atau tidak menambah deretan baris permasalahan yang sedang mereka hadapi.
Management manakah yang lebih baik?? Antara Jepang dan Amerika!!!
Hal ini relatif, tergantung sudut pandang mana yang di permasalahkan karna masing-masing management memiliki kekurangan dan kelebihan, jika kita lihat dari tim Amerika mereka memiliki tim yang solid dan rasa kekeluargaan yang tinggi, hal ini diperlukan dalam memperthankan persatuan dan kesatuan sebuah tim yang ada. Tetapi jika kita lihat berdasarkan kerja keras, rasa setia terhadap perusahaan dan disiplin kita harus mencontoh gaya hidup dari Tim Jepang, karena mereka sudah menanamkan jauh-jauh didiri mereka masing-masing agar dapat menjadi orang yang berguna didalam sebuah perusahaan.
Pembelajaran apa yang dapat di petik dari Film Gung Ho ini:
Banyak sekali pembelajaran yang dapat dipetik ketika kita selesai menonton film ini, sehingga jika saya jabarkan satu persatu akan dapat menghabiskan berlembar-lembar kertas, oleh karna itu saya ambil nilai-nilai yang terpenting dari film tersebut (menurut saya),antara lain:






Tidak ada komentar:
Posting Komentar